Asal muasal penyebutan baju koko tersebut, karena di abad ke-20, masa awal orang Tionghoa tinggal di Indonesia dan para lelakinya menggunakan baju tui khim, yang kemudian ditiru oleh orang Betawi.
Badai PHK massal menjadi pukulan telak para buruh. Mereka kehilangan pekerjaan saat lowongan kerja semakin langka.